Sabtu, 17 Desember 2016

BIARKAN KAMI MEMILIH DAN MOHON DUKUNGLAH

Saat aku kecil, aku mudah sekali tertarik pada apasaja yg aku tidakbisa lakukan...
Aku ingin bisa bikin pakaian
Aku suka sekali corat coret
Aku ingin pinter masak
Aku ingin bisa maen musik
Aku ingin bisa elektronik
Aku ingin jadi ahli mesin

Tp aku g tahu bagaimana caranya cz orangtuaku bukanlah mereka yang berada. Kita bisa makan untuk hari ini saja sudah bagus.

Aku berharap disekolah aku dapat hal hal seperti itu. Memang ada sih pelajaran ekstrakurikuler, tp ya tetap pakai duit. Thus, aku g bisa ikutan. Sedih dan iri rasanya. Aku berfikir kenapa tdk ada pelajaran yg bikin aku bisa belajar untuk terampil sehingga aku menjadi berguna kelak. Sekolah justru terlalu memanjakan pelajaran matemaTik, ipa, ips dll yg aku g ngeh total. Masih untung aku bisa flow dg lancar semua pelajaran d sekolah. Namun aku yakin bahwa hanya bbrp belajaran saja yg penting bagi semua orang. Mata pelajaran yang lain hanya jd bahan hafalan dan akan menghilang setara debu karena aku tidak terpanggil menekuninya.

Kenapa sekolah memaksakan kami untuk mempelajari semua mata pelajaran? Untuk apa ilmu kalau sekedar tahu dan terlupa? Betapa sia sianya!

Andai segala yg aku minati untk belajar ada d pelajaran inti dan diberikan sarana yang layak, seperti yang pemerintah sudah lakukan terhadap pelajaran MIPA, tentulah aku sudah jadi seorang ahli ketika aku lulus SMP atau mungkin SD..!

Kenapa materi ilmu alam mendapat dukungan yg luar biasa? Peralatan praktikum macam macam selalu dikirim, sementara aku yg nerminat dg pelajaran lain, aku merasa, dianaktirikan.

MIPA memang penting untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi namun janganlah kita yg tidak ada minat dipaksa untuk mempelajarinya juga. Kasian mereka yang pandai dengan pelajaran MIPA jadi terganggu dg kita. Guru marah pada kami karena kami tidak bisa kerjakan tugaz. Guru marah ketika kami tdk mengerti. Berapa waktu habis untuk perhatian sia sia ini. Harusnya waktu untuk marah pada kita difokuskan pada mereka yang suka dengan MIPA.

Pendidikan harusnya membebaskan siapa saja untuk jadi apa. Bapak dan ibu guru adalah tempat kami bertanya dan minta bimbingan sehungga kami makin gila belajar, bukan membawa pelajaran yg kami tidak suka dan harus kami hafal setiap hari dan kami sendiri tidak tahu apaguna dalam hidup kami..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar